Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan tempat pembelajaran dan pusat informasi kegiatan pendidikan Nonformal .
Bahwa SKB harus memahami dinamika aspirasi masyarakat terhadap lembaga. Dalam menuju SKB unggul harus berorientasi pada pelanggan artinya SKB harus mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan masyarakat tentang lembaga pendidikannya.
Dengan demikian maka akan terjadi kepuasan pada masyarakat tentang pelayanan mengikuti pendidikan. Walaupun suatu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan memerlukan pelayanan (service) berupa program dan fasilitas yang perlu modal banyak.
SKB berorientasi pelanggan setidaknya harus ada pelayan internal dan eksternal. Pelayanan internal dapat dikatagorikan pelayanan bidang administrasi, supervisi dan managemen dalam operasional lembaga yang berhubungan dengan pembelajaran Pendidikan Nonformal. Sedangkan pelayanan eksternal adalah pelayanan pada warga belajar dan masyarakat luas.
Jika kita cermati SKB harus ada pelayanan baik internal maupun eksternal hal ini minimal ada enam fungsi SKB antara lain sebagai berikut :
1. Pembelajaran/Bimbingan/Pelatihan.
Fungsi ini merupakan pokok untuk mencapai tujuan utama keseluruhan
lembaga SKB.
2. Percontohan kegiatan Pendidikan Nonformal.
Suatu kegiatan yang telah diujicoba
3. Pelayanan khusus kepada warga belajar/masyarakat.
Fungsi ini mencakup usaha yang berhubungan dengan warga belajar.
Tetapi tidak berhubungan dengan Pembelajaran dan kegiatan ujicoba dan
percontohan.
4. Managemen.
Fungsi ini merupakan ciri usaha yang berhubungan dengan Tupoksi lembaga.
Usaha ini merupakan kewajiban urusan Pimpinan , Tata Usaha, Pamong
Belajar. Managemen dalam pengertian ini memberikan dukungan pelayanan
dalam kegiatan organisasi SKB
5. Supervisi.
Fungsi ini adalah mencakup dengan pengajaran tetapi juga berhubungan
dengan warga belajar.
6. Administrasi.
Bidang administrasi umum dalam operasional SKB merupakan usaha secara
erat yang berhubungan dengan pengajaran atau terhadap Warga belajar
Dari uraian di atas timbul suatu pertanyaan, “apakah SKB yang berorientasi pelanggan akan dapat meningkatkan mutu pendidikan ?”
Jika dianalisis keseluruhan fungsi utama SKB di atas secara operasional berhubungan dengan pengajaran. Pengajaran inilah yang akan mempengaruhi hasil pembelajaran. Hal ini digambarkan oleh Syafaruddin (2002) dalam buku Managemen Mutu Pendidikan Terpadu dalam Pendidikan sebagai berikut :
Managemen…………..>Pelayanan……………>,Pembelajaran………>Hasil Belajar
Pelayanan terdiri dari Pelayanan: (1) Supervisi. (2)Administrasi, (3)Khusus Warga belajar
Mencermati kerangka di atas, jika segala pelayanan ditingkatkan maka akan meningkatkat pula hasil belajar siswa dengan meningkatnya hasil belajar siswa secara tidak langsung akan meningkat pula mutu pendidikan.
Selanjutnya perlu ditambahkan dan diperjelas bahwasanya, SKB berorientasi pelanggan merupakan salah satu variabel menuju SKB unggul. Hal ini jangan sampai dibalik, “SKB unggul adalah SKB berorientasi pelanggan”. Dikatakan demikian karena dalam SKB unggul atau SKB efektif (Excellent base School) menurut Beare, dkk (1989) dalam buku Creating an Excellent School , bahwa :
Untuk menjadi Lembaga unggul atau lembaga efektih adalah harus memperhatikan ; pelayanan pelanggan, peningkatan produktivitas, sumber daya managemen, pembiayaan program, gaya managemen SKB (School) , pemasaran, akuntabilitas terhadap stakeholder, memasukan tenaga ahli, kontribusi pendidikan terhadap ekonomi, dan respon terhadap kekuatan pasar.
Jadi SKB yang hanya berorientasi pada kontek pelanggan kiranya masih jauh menuju SKB unggul (Excellent School). Hanya saja orientasi pada kontek pelanggan merupakan kunci sukses SKB untuk menuju keberhasilan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Penilik Jakarta Timur
Pandangan dan Analisis Penilik tentang Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Di Teruskan By. SKB Bireuen ( Ijal )
Posting Komentar